Berikut Ini yang Tidak Termasuk Rukun Haji Adalah – Ibadah haji merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh umat Muslim yang mampu secara fisik, finansial, dan logistik. Rukun haji terdiri dari serangkaian tindakan yang harus dilakukan oleh jamaah haji untuk memenuhi syarat sahnya ibadah ini.
Namun, tak hanya dengan memahami apa yang harus dilakukan, tetapi juga mengetahui apa yang tidak termasuk rukun haji sangat penting agar ibadah ini diterima oleh Allah SWT. Berikut ini yang tidak termasuk Rukun Haji adalah menjauhi miqat tanpa niat ihram dan masih banyak lagi. Yuk kita bahas satu persatu!
Berikut Ini yang Tidak Termasuk Rukun Haji Adalah…
Selain mengetahui rukun haji, umat muslim juga harus mengetahui hal-hal yang tidak termasuk ke dalam rukun haji. Selain itu, umat muslim juga harus memahami perbedaan umroh dan haji. Dan, berikut ini yang tidak termasuk Rukun Haji adalah:
1. Menjauhi Miqat Tanpa Niat Ihram
Jadi, diantara berikut ini yang tidak termasuk Rukun Haji adalah melewati miqat tanpa berniat ihram. Miqat adalah batas wilayah tertentu yang ditetapkan oleh syariat Islam sebagai tempat dimulainya ihram.
Ihram sendiri merupakan niat khusus yang diucapkan oleh jamaah haji saat akan memulai ibadah haji. Miqat memiliki beberapa titik masuk yang harus dilewati oleh jamaah haji sesuai dengan arah kedatangannya. Melewati miqat tanpa niat ihram dapat membuat ibadah haji menjadi tidak sah.
2. Tidak Melaksanakan Tawaf Ifadah dan Sa’i
Yang kedua, yang juga bukan termasuk rukun haji adalah tidak melakukan Tawaf dan Sa’i. Rukun haji melibatkan sejumlah ritus, termasuk tawaf ifadah dan sa’i, yang keduanya memiliki peran krusial dalam kelengkapan ibadah haji. Tawaf ifadah, sebuah ritual mengelilingi Ka’bah, menjadi kewajiban setelah jamaah haji menyelesaikan wukuf di Arafah.
Sementara itu, sa’i melibatkan lari-lari kecil antara bukit Shafa dan Marwah. Kedua kegiatan ini dianggap sebagai bagian yang tak terpisahkan dari ibadah haji, dan kelengkapan haji tergantung pada pelaksanaannya.
Haji yang tidak mematuhi tata cara yang telah ditentukan dalam melakukan tawaf ifadah dan sa’i berisiko membuat ibadahnya tidak sah. Oleh karena itu, jamaah haji perlu memahami dengan baik prosedur dan tata cara melaksanakan kedua ritual tersebut agar ibadah haji mereka diterima oleh Allah SWT.
3. Tidak Bermalam di Muzdalifah
Muzdalifah menjadi tempat khusus yang memiliki peran penting dalam pelaksanaan ibadah haji, terutama sebagai lokasi wukuf bagi jamaah haji. Salah satu rukun haji adalah kewajiban bermalam di Muzdalifah setelah menyelesaikan aktivitas melontar jumrah di Mina. Bermalam di Muzdalifah bukan hanya sekadar tindakan fisik, tetapi juga memuat makna simbolis dan spiritual yang mendalam dalam konteks ibadah haji.
Muzdalifah menjadi saksi dari kesederhanaan dan kebersamaan umat Muslim yang berkumpul dalam wukuf. Momentum ini mencerminkan persatuan, ketundukan, dan pengabdian kepada Allah. Jika seorang jamaah haji tidak memenuhi kewajiban bermalam di Muzdalifah, maka hal ini dapat merugikan kelengkapan ibadah haji tersebut.
Ibadah haji yang seharusnya membawa makna spiritual dan transformasi bagi jamaahnya bisa menjadi terkendala jika salah satu rukunnya tidak terpenuhi. Oleh karena itu, pemahaman dan pelaksanaan rukun ini menjadi sangat penting untuk menjamin kesempurnaan ibadah haji dan mendapatkan ridha Allah SWT.
4. Tidak Melontar Jumrah pada Waktu yang Ditentukan
Salah satu rukun yang tidak kalah penting dalam rukun haji adalah melontar jumrah, suatu ritual di mana jamaah haji melempar batu ke tiga tiang yang melambangkan perlawanan Nabi Ibrahim terhadap setan. Ini bukan hanya ritual fisik semata, tetapi juga memiliki makna simbolis mendalam yang menandakan keberanian dan keteguhan hati dalam menghadapi godaan.
Melontar jumrah harus dilakukan pada waktu-waktu yang ditentukan, khususnya pada hari Tasyrik, yaitu tiga hari setelah Hari Raya Idul Adha. Pelaksanaannya pada waktu yang tepat memberikan dimensi waktu yang signifikan dalam menegaskan ketaatan jamaah haji terhadap perintah Allah.
Tidak melaksanakan lempar jumrah pada waktu yang ditentukan dapat berdampak serius terhadap sahnya ibadah haji. Keterlambatan atau kelalaian dalam menjalankan ritual ini dapat mengakibatkan ketidaklengkapan rukun haji, sehingga ibadah haji menjadi tidak sah.
5. Tidak Mabit di Mina
Salah satu rukun haji adalah melaksanakan mabit, yaitu bermalam di Mina setelah selesai melontar jumrah. Mabit memiliki kaitan erat dengan peristiwa Nabi Ibrahim dan Isma’il. Jika seorang jamaah haji tidak bermalam di Mina, maka bagian dari rukun haji tidak terpenuhi, sehingga ibadah hajinya tidak sah.
Jadi itulah 5 amalan yang tidak termasuk ke dalam Rukun Haji. Untuk cara daftar haji terbaru, silakan baca ulasan kami soal itu.
Kesimpulan
Jadi, berikut ini yang tidak termasuk Rukun Haji adalah menjauhi miqat tanpa niat ihram, tidak melaksanakan tawaf, tidak bermalam di muzdalifah, tidak melontar jumrah dan tidak mabit di Mina. Lima hal itu.
Jika Anda sedang mencari travel haji atau umroh yang memiliki reputasi bagus, kami merekomendasikan Alhijaz Indowisata. Alhijaz Indowisata adalah salah satu travel haji plus dan umroh terbaik di Indonesia saat ini dengan jadwal keberangkatan hampir setiap hari, dan telah memiliki ijin haji khusus dan terdaftar di Kementerian Agama RI.
Baca Juga: Hotel Di Dekat Pantai Gunung Kidul, Indah Banget, Recommended